SEMANGAT DAN HARAPAN
Hidup terkadang tak berjalan sesuai dengan harapan.Banyak kerikil-kerikil yang akan menghalangi setiap impian.Harapan yang begitu indah,namun sayang,segalanya bisa saja kandas ditenggelamkan oleh kenyataan yang begitu menyakitkan.
Ku terbangun pagi itu,dan segera menyiapkan busana serta beberapa properti untuk pertunjukan tari tradisional dalam acara pergelaran pentas seni disekolahku..Bagiku merupakan sebuah kebagiaan apabila bisa terlibat dalam melestarikan seni tari tradisional Indonesia dikalangan generasi muda. Sejak kecil,impianku adalah menjadi seorang penari tarian tradisional.Aku sangat antusias dalam mengejar impianku Namun,inilah kehidupan, terkadang hal yang kita harapkan tak selalu bisa kita dapatkan.
Aku dan beberapa temanku sudah bersiap-siap dibelakang panggung.Kami mencoba untuk memberikan penampilan yang terbaik.Kami disambut dengan gemuruh sorak sorai dan tepuk tangan dari ribuan penonton.Rasa lelah sekaligus bahagia,akhirnya kami bisa memberikan penampilan yang maksimal.
Setelah acara itu selesai,ayahku tiba-tiba berhalangan menjemputku pulang karena ada pekerjaan mendadak yang harus beliau selesaikan.Aku duduk disalah satu ruangan kelas sambil mendengarkan lagu-lagu daerah melalui handphoneku.Beberapa menit kemudian, Salah satu temanku,Alvin menawarkanku untuk pulang bersama menggunakan mobilnya.Tanpa pikir panjang,akupun langsung menerima tawarannya.Beberapa menit setelah perjalanan,kami mengalami kecelakaan.Saat itu,Alvin dalam kondisi mengantuk sehingga mobil tersebut menabrak sebuah tiang listrik.Dalam kondisi penuh kesakitan,kamipun dibawa kerumah sakit. Kondisi Alvin tidak begitu parah,Aku bahagia untuknya. Namun,hal berbeda terjadi denganku, Tubuhku kaku dan sulit untuk digerakkan.kecelakaan itu membuatku mengalami cedera tulang belakang.Berbulan-bulan dirumah sakit membuatku berada dalam keputusasaan.Kedua orang tuaku terlihat sangat terpukul,namun aku mencoba tegar untuk mereka.Suatu hari,seorang dokter menghampiriku.
“Cederamu tulang belakangmu sangat parah,kamu tidak bisa berjalan lagi”
Aku merasa hancur.Entah berapa banyak tissue yang telah kuhabiskan untuk menghapus air mata yang terus mengalir dimataku.Namun, aku terus berdoa dan akhirnya memutuskan untuk melawan segala ketakutan itu .Kuambil selembar kertas dan kutulis satu per satu ketakutanku dan mencoba untuk mencari solusinya.
“Aku tidak bisa menjadi seorang penari lagi.”
Itulah salah satu ketakutan yang kutulis.Lalu aku menyadari bahwa ada banyak cara untuk melestarikan budaya indonesia,tidak ada gunanya aku menangis,aku bisa melakukannya dengan cara yang lain.
Perjalanan pulang dari rumah sakit membuatku semakin hancur ketika aku melihat orang-orang disekelilingku menjalani berbagai aktivitas denga fisik yang normal.Aku merasa seperti seorang manusia yang tak berguna.
“Mengapa kondisiku seperti ini? Mengapa aku tak bisa menjadi seperti mereka? Mengapa hidup ini begitu tidak adil? ”
Mendengar pertanyaan itu,ibuku langsung memberiku semangat “Jangan pernah kamu menyerah nak,Tuhan pasti memiliki rencana yang jauh lebih indah untukmu.Kamu harus menjadi sosok yang tangguh.Setiap orang pasti akan mengalami masalah dalam hidupnya.Dengan semangat dan harapan,kamu pasti akan bisa menjadi orang yang hebat.Fisik kamu mungkin sekarang tak seperti mereka, namun itu bukan berarti kamu tidak bisa melakukan apa-apa. .Kamu harus bersyukur masih diberikan kesempatan untuk hidup,dan pergunakanlah kesempatan itu dengan baik.”
Kedua orang tuaku terus menyemangatiku sepanjang perjalanan.Bagiku mereka adalah pahlawan luar biasa yang tak akan mampu tergantikan oleh siapapun.
3 bulan kemudian......
Kecelakaan itu membuatku harus berada dikursi roda.Aku tak mampu lagi berjalan.Jujur,aku merasa sangat hancur.Namun,menyerah bukanlah pilihan. Semua orang punya harapan dan berharap semuanya terjadi sesuai dengan rencana.Namun ketika kenyataan berkata lain,kita tidak bisa menyalahkan keadaan.Aku menyadari bahwa”Laut yang tenang tak akan menghasilkan pelaut yang handal”. Kebahagiaan sejati terletak pada rasa syukur.Kedua orang tuaku lah yang selalu menjadi sumber motivasiku untuk bangkit dari segala keterpurukan ini.
Suatu hari,aku berkeliling dengan kursi roda ditemani ibuku.Aku melihat banyak orang-orang seusiaku yang sibuk bermain gadget, menonton televisi, merokok,bolos sekolah, berjudi, dan sebagainya. Mereka memiliki fisik yang normal,mereka bisa melakukan banyak hal. Seharusnya mereka bisa terlibat dalam menjaga kelestarian berbagai budaya di Indonesia,bukan dengan menghabiskan waktu mereka dengan melakukan hal yang tidak bermanfaat.Namun ironisnya,jangankan terlibat langsung,bahkan banyak diantara mereka yang tidak peduli dan tidak mau tahu akan hal tersebut.Banyak diantara mereka bahkan lebih mengagung-agungkan budaya negara lain dibandingkan budaya dinegaranya sendiri.Disepanjang perjalanan,aku juga menjumpai beberapa wanita seusiaku yang sedang latihan menari.Aku yang didampingi ibuku pun langsung menghampiri mereka.
“Emang lagi manja ,lagi pengen dimanja.Pengen berduaan dengan dirimu saja.Emang lagi syantik tapi bukan sok syantik.Syantik syantik gini hanya untuk dirimu.”
Lirik lagu itu semakin terdengar jelas olehku.
“Selamat siang teman-teman,aku liat kalian lagi latihan nari ya?kalau boleh tau untuk persiapan acara apa yaaa?”Tanyaku.
“Iya,hehehe.ini kami latihan untuk persiapan acara perpisahan kakak kelas kami disekolah.”Salah satu dari mereka langsung menjawab pertanyaanku.
“Kenapa kalian enggak nyobain tarian tradisional aja?”Akupun kembali bertanya kepada mereka.
Mendengar pertanyaan itu,mereka terdiam sejenak.
“Oh,soalnya lagu ini lebih keren dan kekinian.Kalo tarian tradisional kami kurang suka”.
Itulah yang menyebabkan budaya tradisional negara kita semakin luntur secara perlahan.Padahal generasi mudalah yang punya peran paling besar untuk melestarikan keanekaragaman budaya itu.
Aku mengerjakan segala hal yang bisa kukerjakan saat ini.Aku mulai menghabiskan waktuku diatas kursi roda untuk menulis berbagai buku mengenai keragaman budaya Indonesia.Aku juga mulai melukis berbagai motif batik kontemporer. Lukisan itupun terkadang dijualkan kepada para pengrajin batik untuk dijadikan bahan membuat pakaian batik.Beberapa bulan setelah itu,akupun berhasil mengembangkan usaha batik dengan memanfaatkan motif-motif batik khas yang kulukis.Beberapa tahun kemudian, Lukisanku kemudian mendapatkan kesempatan untuk dipamerkan di Nong Gallery ,San Francisco. Tujuan utamaku berkarya bukan untuk uang dan popularitas,melainkan karena semangatku ingin melestarikan budaya Indonesia. Selain itu,akupun sering menjadi pembicara dalam berbagai acara pergelaran seni di Indonesia.Aku begitu semangat untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia kepada para generasi muda.Aku memutuskan untuk mendedikasikan sepenuhnya hidupku, menikmati setiap hembusan nafas untuk menjaga kelestarian budaya di Indonesia.Hanya berbekal semangat dan harapan,aku bisa melakukannya.
“Jikalau bukan kita yang melestarikannya,lantas siapa lagi?”